KUBET – Bhutan Tambang Bitcoin Pakai Listrik PLTA, Diklaim Jadi Aset Kripto Hijau

Bandara Paro di Bhutan

Lihat Foto

Bhutan memanfaatkan listrik dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) untuk menambang Bitcoin dan aset kripto lainnya guna meningkatkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja.

Hal tersebut disampaikan CEO Druk Holding and Investments Ltd Ujjwal Deep Dahal, sebuah lembaga pengelola dana investasi yang dimiliki oleh pemerintah Bhutan.

Penambangan Bitcoin dengan energi terbarukan tersebut diklaim sebagai green cryptocurrencies alias aset kripto hijau.

Penambangan aset kripto biasanya boros energi dan membutuhkan listrik yang banyak, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan emisi.

Dengan memanfaatkan energi terbarukan, penambangan aset kripto bisa menekan emisi yang dihasilkan selama prosesnya.

Bhutan sendiri merupakan negara terpencil di gugusan Pegunungan Himalayan yang diapit oleh India serta China. Negara ini mengandalkan tenaga air sebagai sumber energi listriknya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Bhutan telah meraup keuntungan jutaan dollar AS atas investasinya di sejumlah aset kripto yang terkenal di dunia.

Negara tersebut memanfaatkan sebagian keuntungan dari investasi aset kriptonya untuk membayar gaji pegawai negeri selama dua tahun.

“Kami adalah negara yang 100 persen mengandalkan tenaga air, dan setiap koin digital yang kami tambang di Bhutan menggunakan tenaga air mengimbangi koin yang ditambang menggunakan bahan bakar fosil,” kata Dahal, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (15/4/2025).

“Jadi, satu koin (aset kripto) yang ditambang di Bhutan akan berkontribusi pada ekonomi hijau,” katanya kepada Reuters.

Dahal mengatakan, Druk Holding and Investments Ltd mulai menambahkan aset kripto ke portofolionya pada 2019.

Investasi taktis

Lembaga tersebut melihat mata uang virtual sebagai investasi taktis dan game changer alias pengubah permainan bagi negara tersebut.

Kini, para pejabat di Bhutan sedang menjajaki apakah para konglomerat besar dapat membeli aset kripto hijau untuk mencapai target-target mereka terhadap aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG.

“Bitcoin tidak hanya memberikan nilai lebih pada energi tenaga air, tetapi juga meningkatkan akses ke likuiditas dalam mata uang asing,” kata Dahal.

Dia menambahkan, melatih kaum muda Bhutan dalam teknologi blockchain dan kecerdasan buatan atau AI akan mendorong terciptanya lapangan pekerjaan.

Posted in Tak Berkategori

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *