TRIBUNNEWS.COM – Paskah atau Easter adalah salah satu hari raya paling suci dan penting dalam kalender umat Kristen di seluruh dunia.
Dirayakan setiap tahun pada Minggu pertama setelah bulan purnama pasca-equinox musim semi.
Paskah menandai kebangkitan Yesus Kristus dari kematian, tiga hari setelah penyaliban-Nya di kayu salib.
Peristiwa ini merupakan inti dari ajaran Kristen, melambangkan kemenangan atas dosa dan janji kehidupan kekal.
Asal Usul Paskah: Dari Passover ke Kebangkitan
Dikutip dari Britannica, istilah “Easter” dalam bahasa Inggris kemungkinan besar berasal dari nama dewi Anglo-Saxon kuno, Eostre.
Istilah tersebut dihubungkan dengan musim semi dan kelahiran kembali.
Dalam banyak bahasa lain seperti Prancis “Pâques“, Italia “Pasqua”, dan Spanyol “Pascua”, istilah Paskah berakar dari kata Latin dan Yunani “Pascha”.
“Pascha” berasal dari perayaan Passover (Paskah Yahudi) — sebuah tradisi yang memperingati keluarnya bangsa Israel dari perbudakan di Mesir.
Perayaan Paskah Kristen awalnya memang berkaitan erat dengan kalender Yahudi.
Paskah diperkirakan mulai dirayakan oleh komunitas Kristen sejak abad ke-2 Masehi.
Baca juga: Apa Itu Vigili Paskah? Perayaan Kebangkitan Yesus yang Penuh Makna
Makna Paskah bagi Umat Kristen
Menurut History.com, Paskah menjadi momen refleksi dan sukacita bagi umat Kristen karena dianggap sebagai penggenapan janji Allah tentang penebusan dosa.
Kematian dan kebangkitan Yesus dianggap sebagai bukti kasih Tuhan yang tidak terbatas, serta dasar bagi keyakinan akan pengampunan dosa dan kehidupan kekal.
Selama pekan suci sebelum Paskah, dikenal sebagai Holy Week, umat Kristen juga memperingati berbagai peristiwa penting, termasuk:
– Kamis Putih (Maundy Thursday): memperingati Perjamuan Terakhir Yesus dengan para murid-Nya.