Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aktor Vino G Bastian mengaku dilema melakoni adegan rukiah massal di film Qodrat 2.
Sebab, dalam adegan tersebut, ia dihadapkan merukiah ratusan perempuan sekaligus.
Vini merasa kebingunganan dalam teknis rukiah ke ratusan orang, terlebih lagi mereka adalah perempuan.
“Sebetulnya agak dilematis ya, karena kan isinya perempuan semua,” ujar Vino G Bastian di kawasan Senayan Jakarta Pusat, Kamis (27/2/2025).
Baca juga: Film Qodrat 2 Dibintangi Vino G Bastian akan Tayang di Bioskop pada Lebaran 2025, Simak Sinopsisnya
“Secara ustaznya gimana nih caranya untuk merukiah segitu banyak dan perempuan? Gitu Kan,” ujar Vino.
Demi menjaga akurasi dan sensitivitas adegan tersebut, tim produksi Qodrat 2 berkonsultasi langsung dengan para ustaz untuk memastikan prosedur yang benar.
“Akhirnya kita konsultasi sama ustaz, gimana yang bukan muhrim untuk pegangnya, itu semuanya udah kita konsultasiin,” jelasnya.
Tak hanya menghadirkan kengerian khas film horor, Vino mengatakan Qodrat 2 juga menyimpan pesan moral yang kuat.
“Karena kalau teman-teman nonton filmnya, teman-teman akan tahu bahwa, oh iya, ini memang film Lebaran,” ujarnya.
“Karena banyak message yang disampaikan, banyak sesuatu yang baru di film horor Indonesia khususnya,” kata Vino.
Lebih lanjut, ia juga menyebut bahwa film ini tidak hanya sekadar menampilkan unsur horor dan aksi, tetapi juga menghadirkan sisi drama yang lebih mendalam dibandingkan film pertamanya.
“Terus di film action, dan terutama buat saya pribadi, Qodrat 2 ini mempunyai sisi dramanya yang jauh lebih kuat dibandingkan yang pertama,” ungkapnya.
Sebagai informasi film Qodrat 2 berkisah tentang perjalanan Ustaz Qodrat (Vino G. Bastian) dalam menghadapi kekuatan gelap yang semakin kuat.
Kali ini, ia harus menyelamatkan istrinya, Azizah (Acha Septriasa), yang berada dalam kondisi jauh lebih buruk dari yang ia bayangkan.
Dalam usahanya, Ustaz Qodrat menghadapi berbagai teror supranatural yang lebih ganas, termasuk kerasukan massal di sebuah pabrik yang dikendalikan oleh Safi (Septian Dwi Cahyo), sosok antagonis baru yang menjadi kunci dari semua kengerian ini.
Di tengah perjalanan, ia juga bertemu dengan karakter baru yang memperkaya universe Qodrat, termasuk peran Doni Alamsyah yang menjadi elemen penting dalam konflik spiritual ini.